BETERNAK
SAPI POTONG
Usaha peternakan sapi potong di Indonesia
telah lama dikenal masyarakat. Agar usaha ini
dapat memberikan keuntungan yang optimal
bagi pemiliknya maka perlu diperhatikan
bebrapa hal yang menyangkut Manajemen
pemeliharaan ternak sapi potong, antara lain :
1. Seleksi Bibit
a. Pejantan : Seleksi menyangkut kesehatan
fisik, kualitas semen dan kapasitas servis.
b. Betina : Seleksi menyangkut kondisi
fisik dan kesehatan, kemiringan vulva
tidak terlalu keatas, mempunyai puting 4
buah, bentuk ambing relatif besar dengan
bentuk yang simetris.
2. Pakan
Pakan untuk ternak sapi potong dapat
berupa Hijauan (rumput, kacang-kacangan
dan limbah pertanian), konsentrat (dedak
padi, onggok, ampas tahu) dan makanan
tambahan (vitamin, mineral dan urea.).
Secara umum jumlah makanan yang
diberikan untuk seekor sapi setiap hari
adalah sebagai berikut :
- Hijauan : 35 - 47 Kg, atau bervariasi
menurut berat dan besar badan.
- Konsentrat : 2 - 5 kg
- Pakan tambahan : 30 - 50 gr.
3. Kandang
a. Syarat Kandang
- Bahan kandang dari kayu/ bambu serta
kuat
-Letak kandang terpisah dari rumah dan
jaraknya cukup jauh
-Lantai dari semen/tanah yang dipadatkan,
dan harus dibuat lebih tinggi dari tanah
sekitarnya.
-Ventilasi udara dalam kandang harus baik.
- Drainase di dalam dan luar kandang harus
baik.
b. Ukuran kandang
- Sapi betina dewasa 1,5 X 2 m/ekor
-Sapi jantan dewasa 1,8 X 2 m/ekor
-Anak sapi 1,5 X 2 m/ekorS
4. Sistem Perkawinan
a. Hand Mating
Kawin alam yang teratur dimana sapi
betina birahi dibawa ke tempat pejantan
untuk dikawinkan atau di IB.
b. Pasture Mating
Jantan dan betina kawin alam di padang
pengembalaan
c. Mengetahui Tanda Birahi
tanda-tanda birahi yaitu ; selalu gelisah,
mencoba menaiki sapi lain, vulva
membesar dan kemerahan serta keluar
cairan lendir, nafsu makan menurun.
d. Mengetahui Tanda-tanda
Melahirkan
Tanda melahirkan seperti urat daging
sekitar vulva mengendor, dikiri kanan
pangkal ekorkelihatan legok, ambing
membesar dan tampak tegang, sapi
gelisah dll.
5. Kesehatan Hewan
Tindak pencegahan :
a. Hindari kontak dengan ternak sakit
b. Kandang selalu bersih
c. Isolasi sapi yang di duga kena penyakit
agar tidak menular ke sapi yang lain
d. Mengadakan tes kesehatan, khususnya
penyakit Brucellosis dan Tuberculosis.
e. Desinfektan kandang dan peralatan
f. Vaksinasi teratur.
Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang
sapi seperti : Antrax, Ngorok, Keluron dan lainlain.
Untuk mencegah penyakit dapat dilakukan
vaksinasi secara teratur dan pemberian obat
sesuai jenis penyakit yang menyerang.
6. Tatalaksana Pemeliharaan
Tatalaksana pemeliharaan dapat dibagi 3
sesuai tujuan pemeliharaan :
a. Tujuan untuk menghasilkan anak. Induk
dan anak dipelihara bersama sampai anak
disapih umur 6 - 8 bulan dan kemudian
anak dijual.
b. Tujuan untuk menambah dan
memperbaiki kualitas daging.
penggemukan dapat dilakukan di kandang
atau padang rumput. Lama penggemukan
tergantung umur sapi. Bila umur 1 - 2
tahun dibutuhkan waktu 6 bulan. Bila
umur sapi dewasa 2 - 3 tahun dibutuhkan
waktu 4 bulan.
c. Tujuan untuk bibit. Dipelihara sapi-sapi
jantan dan betina dari jenis unggul.
7. Pemasaran
Pemasaran hasil ternak dapat
dikoordinasikan dengan kelompok tani atau
koperasi, dengan demikian biaya dapat
ditanggung besama-sama.
Produk dapat dipasarkan berupa daging atau
ternak hidup, dan sebaiknya memilih standar
harga per kg berat hidup
Selasa, 21 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar